INFORMASITERKINI1.COM
SEMARANG – Tim Resmob Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Semarang berhasil meringkus empat orang Warga Negara Asing (WNA) asal China yang teridentifikasi sebagai spesialis pembobolan brankas di sejumlah kawasan industri dan pabrik di Jawa Tengah. Keempat pelaku ditangkap di Kota Tegal pada Senin, 3 November 2025.
Aksi Kejahatan Internasional di Kawasan Industri
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polrestabes Semarang, AKBP Andika Dharma Sena, menjelaskan bahwa para pelaku masuk ke wilayah Indonesia pada 23 Oktober 2025 dan langsung memulai aksinya di Semarang pada 29 Oktober 2025.
"Sekarang sudah dilakukan penahanan. Masih didalami dulu karena ada beberapa TKP," ungkap AKBP Andika kepada wartawan pada Kamis (6/11/2025).
Kelompok ini mengincar pabrik dan kawasan industri sebagai target utama mereka. Modus operandi yang digunakan terbilang terorganisir: tiga pelaku bertugas masuk ke dalam lokasi secara sembunyi-sembunyi, sementara satu pelaku lainnya berjaga di luar untuk memantau situasi.
Jejak Kejahatan Lintas Daerah dan Kerugian Besar
Para pembobol brankas ini berhasil menggasak uang tunai di sejumlah lokasi di Semarang dan sekitarnya, meliputi:
* Kawasan Industri Candi Ngaliyan, Semarang.
* Kawasan Industri Wijaya Kusuma, Semarang.
* Ungaran (Kabupaten Semarang).
* Klaten.
Dari serangkaian aksi tersebut, total kerugian yang dialami para korban diperkirakan mencapai angka yang fantastis, yaitu hampir Rp1 miliar.
Barang Bukti dan Proses Penyidikan
Polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti yang digunakan para pelaku untuk melancarkan aksi pembobolan, antara lain linggis, tali tambang, dan obeng yang dipakai untuk merusak dan membuka brankas.
Keempat WNA asal China tersebut saat ini telah ditahan di Mapolrestabes Semarang dan sedang menjalani pemeriksaan intensif. Proses penyidikan memerlukan bantuan penerjemah karena para pelaku dilaporkan sama sekali tidak dapat berkomunikasi menggunakan Bahasa Indonesia.
Polrestabes Semarang terus mendalami kasus ini untuk mengungkap kemungkinan jaringan lain dan memastikan apakah ada keterlibatan warga lokal dalam aksi pembobolan brankas lintas daerah ini.
Agung Red(*)


