Istri Perwira Polisi Kecewa: Kasus Cek Kosong Rp350 Juta 2 Tahun Mandek Di Polres Pemalang, Tuntut Keadilan ke Kapolri

 

INFORMASITERKINI1.COM

BATANG – Kasus dugaan penipuan bermodus cek kosong senilai Rp350 juta yang melibatkan pengusaha Pemalang dan seorang notaris asal Batang, Dr. Nur Aisyah, tak kunjung tuntas setelah bergulir sejak tahun 2023. Aisyah, yang merupakan istri dari almarhum perwira polisi, menilai lambannya penanganan ini mencederai semangat reformasi Polri dan keadilan hukum di Indonesia.

Kasus ini berawal pada tahun 2023. Aisyah dikenalkan kepada pengusaha berinisial DY, warga Pemalang, yang menjanjikan kerja sama proyek pembebasan lahan dan urugan tanah. DY, yang saat itu mengaku akan maju sebagai Calon Bupati Pemalang, kemudian meminta bantuan dana kepada Aisyah untuk keperluan survei elektabilitas, dengan janji pengembalian dana.

Sebagai jaminan, DY menyerahkan cek Bank BCA senilai Rp350 juta.

 "Saat jatuh tempo pada 1 Agustus 2023, cek tersebut tidak dapat dicairkan. Cek yang diberikan kosong, dan sampai hari ini tidak ada pengembalian dana. Klien kami rugi sekitar Rp100 juta," ungkap kuasa hukum Aisyah, Huseinda Kusuma, S.H., M.H. 

Kuasa hukum Aisyah menyayangkan sikap penyidik yang baru menetapkan perantara sebagai tersangka, sementara penerbit cek, DY, masih bebas. Aisyah sendiri mengaku sangat kecewa dan merasa dipermainkan karena perkara ini terkatung-katung; Jaksa menyebutnya perdata, penyidik menilai pidana.


"Saya merasa dipermainkan. Cek kosong bukan wanprestasi, tapi kejahatan," tegas Aisyah.

Tragedi ini juga berdampak buruk pada keluarga. Almarhum suami Aisyah, yang saat itu menjabat Kasat Reskrim Polres Tegal Kota, sempat mendatangi rumah DY untuk menagih janji, namun justru diusir oleh satpam. Tak lama setelah kejadian tersebut, almarhum meninggal dunia akibat tekanan darah tinggi.

"Saya hanya ingin keadilan ditegakkan dengan jujur," tutur Aisyah dengan suara berat.

Mendesak Kapolri dan Presiden Turun Tangan

Aisyah bersama tim hukumnya kini berencana mengajukan gelar perkara khusus ke Bagwasidik Polda Jateng. Ia berharap kasus ini mendapatkan perhatian serius dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Presiden Prabowo Subianto agar proses hukum berjalan transparan dan cepat.

"Kalau keluarga polisi saja sulit mencari keadilan, bagaimana dengan rakyat biasa?" ujarnya mempertanyakan integritas penegakan hukum.

Aisyah memohon kepada Kapolres Pemalang AKBP Rendy Setia Permana, S.I.K., S.H., M.M. dan Kasat Reskrim Pemalang yang saat ini dijabat Johan Widodo untuk segera menuntaskan kasus yang sudah dua tahun mandek ini.

Kisah Aisyah kini menjadi simbol perjuangan seorang perempuan melawan ketidakadilan, sekaligus pengingat bahwa reformasi Polri sejati harus berani berpihak pada kebenaran, bukan kekuasaan.

Agung Red(*) 

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama

JSON Variables

SPONSOR