INFORMASITERKINI1.COM
Semarang, 22 November 2025 — Pameran Tanaman Hias, Kontes Anthurium, dan Aglaonema 2025 yang digelar di Lapangan Eks Wonderia Kota Semarang memasuki hari ke-9 penyelenggaraan. Sejak dibuka pada 14 November lalu, acara ini telah menjelma menjadi magnet baru bagi para pecinta tanaman dan membawa berkah ekonomi bagi para pelaku usaha. Pameran ini akan berlangsung hingga Minggu, 23 November 2025.
Transaksi Melonjak, Aglonema Jadi Buruan Utama
Trimo Sugito, pemilik stan Trio Syahara Omah Godong Kembang dari Kabupaten Semarang, mengungkapkan antusiasme warga sangat tinggi. Berbagai jenis tanaman hias, mulai dari aglonema, anthurium, pilomarbel, hingga jenis variegata dengan harga yang bervariasi, laris manis diburu pehobi.
“Lumayan pengunjungnya yang akhirnya tiba-tiba lihat dan langsung order barangnya bagus, terkadang ada tertarik dan beli,” kata Trimo.
Di antara semua koleksi, Aglonema Pride of Sumatra White (Pos White) menjadi primadona utama dan paling diburu pengunjung. Keindahan Pos White terletak pada perpaduan warna putih lembut pada daunnya, berpadu elegan dengan rona hijau dan semburat merah muda, menjadikannya terkesan langka dan sangat diincar kolektor.
Selain Pos White, Trimo juga menyebut bahwa tren saat ini mengarah pada tanaman dengan penampilan unik, terutama jenis variegata yang memiliki corak unik dan pertumbuhan stabil.
“Sebab harganya bisa ratusan ribu hingga jutaan. Contohnya stroberi variegata, kumis kucing variegata. Biasanya kan cuma di sawah, tapi ini bisa laku sampai Rp100 ribu. Ada juga aglaonema Suksom Jaipong, tanaman lokal dari saya sendiri. Masih kuat dan peminatnya banyak,” jelasnya.
Wali Kota: Hobi Harus Berkaitan dengan Ekonomi
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, menegaskan bahwa acara ini bukan hanya ajang pameran dan kompetisi, melainkan juga ruang pertemuan penting bagi para penghobi, kolektor, dan komunitas. Ia menekankan bahwa event semacam ini adalah ladang pemberdayaan masyarakat yang mampu menggerakkan perekonomian daerah.
“Jadi momen pameran, kontes, atau festival banyak ditunggu oleh para pemilik tanaman hias. Karena di sinilah bertemunya titik ekonomi. Hobi kalau tidak ada kaitannya dengan ekonomi tidak akan maju,” kata Agustina.
Kolaborasi Sukses dari Pertanian dan Ekonomi Kreatif
Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang, Shoti’ah, menyebut bahwa kegiatan pameran ini melibatkan total 72 stan, terdiri atas 42 stan tanaman hias dan 30 stan UMKM serta ekonomi kreatif.
Antusiasme juga terlihat pada kompetisi. Kontes Anthurium diikuti oleh 261 peserta dan Kontes Aglonema diikuti 265 peserta dari berbagai wilayah se-Pulau Jawa.
“Kegiatan ini menjadi media untuk memperkuat silaturahmi dan ajang bertukar pikiran bagi komunitas pencinta tanaman hias serta sebagai sarana promosi yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian daerah,” pungkas Shoti’ah, menekankan keberhasilan kolaborasi sektor pertanian dengan pelaku usaha ekonomi kreatif.
Salah seorang pengunjung dari Banyumas, Dewi Suharningsih (49), mengaku sangat tertarik dan memborong sejumlah produk, termasuk sandal dari bahan eceng gondok dan buah-buahan unik. "Saya belanja sandal dari bahan eceng gondok dan buah-buahan seperti buah Tomat yang di Bonsai. Tomatnya lucu, kecil-kecil menyerupai anggur. Ku lihat, produk di pameran tersebut semuanya menarik," ujar Dewi.
(Hadi Purwono)


