INFORMASITERKINI1.COM
[14 Oktober 2025 ] – Dugaan kasus pelecehan seksual verbal kembali mencuat di media sosial, kali ini melibatkan seorang oknum Human Resources Development (HRD) dari sebuah perusahaan yang belum diketahui identitasnya. Korban, yang hanya disebut berinisial C, membeberkan percakapan tak senonoh yang ia terima melalui aplikasi WhatsApp dari terduga pelaku( D) .
Menurut keterangan yang beredar, oknum HRD tersebut mengirimkan pesan yang secara eksplisit bernada ajakan untuk "main" atau berhubungan badan. Pesan tersebut bahkan menyertakan pertanyaan seperti "mau berapa" atau "kalo main berapa," yang diduga kuat memiliki konotasi mengarah pada prostitusi atau imbalan seksual.
Korban berinisial C dengan tegas menolak ajakan tersebut dan menyatakan bahwa ia bukanlah perempuan yang bisa diajak melakukan hal seperti itu. C bahkan menyarankan oknum HRD tersebut untuk mencari wanita di aplikasi kencan online seperti MiChat.
Menanggapi penolakan dan saran dari korban, terduga pelaku yang diduga adalah HRD tersebut langsung mengambil tindakan penghapusan pesan (delete for everyone) untuk menghilangkan jejak percakapan tersebut. Namun, korban diduga telah berhasil menyimpan bukti screenshot percakapan sebelum dihapus.
Kasus dugaan pelecehan seksual berbasis online ini menyoroti kembali kerentanan pekerja, khususnya perempuan, terhadap Kekerasan Seksual Berbasis Elektronik (KSBE) dan pelecehan di lingkungan kerja. Penghapusan pesan oleh terduga pelaku diyakini sebagai upaya untuk menghilangkan barang bukti atas tindakannya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari perusahaan tempat oknum HRD tersebut bekerja, dan belum diketahui apakah korban inisial C telah melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib atau Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan).
Redaksi(*)