Semarang 4 Juli 2025 - Kampanye budaya "Nada-nada Getuk: Merajut Harmoni Budaya Lewat Musik dan Rasa" yang digelar oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Semarang pada Car Free Day (CFD) hari Minggu, 22 Juni 2025, sukses menarik sekitar 95 pengunjung.
Acara ini menggabungkan musik dan kuliner tradisional sebagai media komunikasi antar budaya, dengan ikon kuliner khas Jawa, getuk lindri, sebagai simbol keberagaman budaya.
Pengunjung diajak mencicipi getuk gratis yang dikemas dengan gaya kekinian, disertai dengan kartu fun fact budaya, dan diiringi alunan musik dari berbagai genre yang menggabungkan unsur tradisional dan modern. Kegiatan ini juga melibatkan diskusi ringan seputar keberagaman budaya Indonesia yang difasilitasi oleh relawan.
Menurut Faza, selaku ketua acara, "Kami ingin menciptakan ruang dialog budaya yang santai, tidak kaku, tapi tetap bermakna. Getuk dan musik adalah media yang mudah diterima lintas usia dan latar belakang."
Kegiatan ini menjadi bentuk nyata upaya generasi muda dalam mempromosikan nilai-nilai persatuan dalam keberagaman. Dengan total 95 partisipan aktif dan ratusan konten dokumentasi yang telah diunggah di media sosial, kegiatan ini dinilai sukses dalam membangun kesadaran budaya secara inklusif dan menyenangkan.
Banyak pengunjung yang menyatakan antusiasmenya dan berharap kegiatan serupa dapat terus digelar. Kampanye "Nada-nada Getuk" diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk mempromosikan keberagaman budaya Indonesia.
Narahubung Media: M. Faza Ainur Ridlo (085640682507) Divisi Dokumentasi & Publikasi Kampanye Budaya "Nada-nada Getuk" Universitas Semarang.
Hadi Purwono Red