INFORMASITERKINI1.COM
GROBOGAN – Setelah melalui penantian yang panjang, Burita Yulianti, yang merupakan perwakilan dari pihak Ali Mursid, akhirnya mendapatkan kesempatan berharga untuk menyampaikan kebenaran perkaranya secara langsung di hadapan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka. Momen ini disambut dengan penuh rasa syukur dan harapan besar dari keluarga serta para pendukung, yang sejak awal gigih memperjuangkan keadilan.
Pertemuan tersebut dipandang sebagai langkah krusial menuju klarifikasi dan transparansi terkait perkara yang selama ini menimbulkan tanda tanya di tengah masyarakat. Keluarga berharap, dengan intervensi langsung dari Wapres, persoalan ini dapat ditinjau secara objektif dan menyeluruh, sehingga kebenaran dapat terungkap dan keadilan benar-benar ditegakkan.
“Ini bukan hanya perjuangan untuk nama baik Ali Mursid, tapi juga untuk menegakkan kebenaran dan keadilan bagi semua pihak,” ujar Burita Yulianti, Jumat (14/11/2025).
Dalam keterangannya, Burita turut menyoroti kejanggalan yang terjadi saat dirinya diundang untuk menghadiri Gelar Perkara Khusus di Badan Pengawasan Penyidikan (Birowassidik) Mabes Polri, mewakili Ali Mursid. Ia menyampaikan adanya dugaan "main mata" antara pihak tersangka dengan oknum yang ia sebut sebagai "Sjw".
Kejanggalan utama yang menjadi tanda tanya Burita adalah kehadiran seseorang berinisial Spr dalam ruangan gelar perkara, padahal yang bersangkutan tidak mendapat undangan resmi.
“Dia ini bukan siapa-siapa, dia tidak diundang kok bisa masuk seenaknya dan seperti memperlihatkan power di hadapan saya. Dan lebih anehnya, pihak tersangka sudah terlihat akrab dengan Sjw, sampai-sampai Sjw mencarikan kursi untuk Spr,” tutur Burita.
Menurut Burita, legalitas kehadiran Spr, yang tidak memiliki kaitan dengan perkara khusus tersebut, patut dipertanyakan dan dinilai menyalahi aturan.
“Legalitas Spr ini apa, patut dipertanyakan dan pasti menyalahi aturan, orang yang tidak berperkara kok bisa ikut dalam gelar khusus, padahal di surat menghadirkan tersangka dan pelapor berikut lawyer, apabila ada lawyer,” imbuhnya.
Selain itu, Burita juga menilai kinerja Sjw tidak profesional selama gelar perkara berlangsung. “Sjw malah telponan, nerima telpon, gak fokus banget, dan tidak menghargai kami sebagai yang diundang. Intinya Sjw ini kelihatan tidak profesional dalam menangani gelar perkara khusus,” pungkasnya.
Dengan kesempatan bertemu Wapres ini, pihak Ali Mursid berharap persoalan dugaan ketidakprofesionalan dan intervensi dalam proses hukum dapat ditindaklanjuti, demi terwujudnya keadilan.
Agung Red(*)


