SEMARANG – Kabar mengenai adanya operasi penggerebekan di sebuah penginapan yang berlokasi di kawasan Kumudasmoro Selatan, Kota Semarang, kini tengah menjadi perbincangan publik. Penggerebekan ini diduga kuat dilakukan oleh Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah terkait praktik prostitusi terselubung yang kabarnya dikelola oleh seorang perempuan yang disebut sebagai mami atau germo.
Berdasarkan informasi yang dihimpun tim redaksi, penindakan tersebut telah dilaksanakan beberapa hari yang lalu. Namun, hingga saat ini, belum ada keterangan resmi yang dikeluarkan oleh pihak kepolisian, baik mengenai hasil operasi, jumlah pihak yang diamankan, maupun status hukum mereka.
Sejumlah sumber menyebutkan bahwa operasi penindakan ini dilakukan setelah adanya informasi yang bocor mengenai aktivitas mencurigakan yang berlangsung di penginapan tersebut. Meskipun demikian, belum ada kepastian mengenai identitas pihak yang pertama kali melaporkan atau membocorkan kegiatan tersebut kepada aparat.
Tim redaksi telah berupaya mengonfirmasi informasi ini kepada Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimsus) Polda Jateng, Kombes Pol Dwi Subagio. Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan atau jawaban resmi yang diberikan oleh pihak kepolisian.
Sementara itu, seorang perempuan yang mengaku pernah bekerja di penginapan tersebut memberikan keterangan singkat.
“Saya hanya pekerja di situ. Saya juga sudah tidak bekerja atau ngurusin. Sekarang juga sudah tutup,” ujarnya kepada wartawan pada Sabtu (1/11).
Pengakuan bahwa tempat tersebut sudah tidak beroperasi lagi sedikit bertentangan dengan pengakuan beberapa warga sekitar. Warga mengklaim masih sempat melihat aktivitas mencurigakan pada malam hari, sebelum akhirnya penginapan tersebut terlihat sepi pasca-mencuatnya kabar penggerebekan.
Hingga kini, publik masih menanti kejelasan dan transparansi dari Polda Jawa Tengah untuk mengonfirmasi kebenaran dugaan praktik prostitusi terselubung tersebut serta proses hukum yang sedang berjalan.
Agung Red(*)
