INFORMASITERKINI1.COM
Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato resmi di Istana Negara pada Minggu (31/8) pagi. Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menegaskan komitmen pemerintah untuk menghormati kebebasan berpendapat, namun juga menekankan pentingnya menjaga ketertiban umum dan persatuan nasional.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyatakan bahwa negara menjunjung tinggi kebebasan berpendapat dan aspirasi murni masyarakat, sesuai dengan amanat United Nations International Covenant on Civil and Political Rights Pasal 19 dan UU 9 Tahun 1998. Ia mengimbau masyarakat untuk menyampaikan aspirasi secara damai. "Kami pastikan akan didengar, dicatat, dan ditindaklanjuti," ujar Presiden.
Langkah Tegas untuk Menangani Pelanggaran Hukum
Meski demikian, Presiden Prabowo dengan tegas menyatakan bahwa tindakan anarkis, perusakan fasilitas umum, dan penjarahan merupakan pelanggaran hukum. "Jika ada aktivitas anarkis, perusakan fasilitas umum, hingga penjarahan, itu pelanggaran hukum dan negara wajib hadir untuk melindungi rakyatnya," tegasnya.
Presiden Prabowo juga memberikan instruksi langsung kepada Polri dan TNI untuk mengambil tindakan setegas-tegasnya terhadap pelaku perusakan dan penjarahan. Hal ini dilakukan demi menjaga keamanan dan melindungi aset masyarakat, termasuk rumah individu dan sentra-sentra ekonomi.
Respons terhadap Tuntutan Publik
Menanggapi berbagai tuntutan publik, Presiden Prabowo mengumumkan beberapa langkah konkret. Ia menyatakan bahwa Polri telah melakukan pemeriksaan secara cepat dan transparan terhadap petugas yang melakukan kesalahan.
Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa para pimpinan DPR telah sepakat untuk mencabut beberapa kebijakan yang menimbulkan polemik, seperti besaran tunjangan dan moratorium kunjungan kerja ke luar negeri. Lebih lanjut, para Ketua Umum Partai Politik dilaporkan telah mengambil langkah tegas terhadap anggota DPR yang mengeluarkan pernyataan kontroversial, terhitung mulai 1 September 2025.
Presiden Prabowo juga meminta pimpinan DPR, kementerian, dan lembaga untuk proaktif berdialog dengan masyarakat, termasuk tokoh masyarakat dan mahasiswa, demi menerima masukan dan koreksi secara langsung.
Ajakan untuk Menjaga Persatuan Nasional
Mengakhiri pidatonya, Presiden Prabowo mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk menjaga persatuan. Ia mengingatkan bahwa bangsa ini berada di ambang kebangkitan dan tidak boleh terpecah belah oleh adu domba.
"Semangat nenek moyang kita adalah gotong royong," ucapnya, menyerukan seluruh warga untuk bergotong royong menjaga lingkungan, keluarga, dan negara. "Saya minta seluruh warga negara untuk percaya kepada pemerintah dan tetap tenang. Pemerintah yang saya pimpin bertekad untuk selalu memperjuangkan kepentingan rakyat, termasuk rakyat yang paling kecil dan tertinggal," pungkasnya.
Agung Red(*)


