INFORMASITERKINI1. COM
GROBOGAN – Gerakan Pramuka Kwartir Ranting (Kwarran) Tawang Harjo sukses menggelar jambore ranting bagi siswa SD dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada Selasa, 12 Agustus 2025. Acara yang dipusatkan di lapangan Desa Plosorejo, Kecamatan Tawang Harjo, Kabupaten Grobogan, ini bertujuan untuk meningkatkan pembinaan dan mempererat persaudaraan di kalangan Pramuka Penggalang berusia 11 hingga 13 tahun.
Kegiatan ini diikuti oleh 29 SD dan 7 MI dari berbagai gugus depan di Tawang Harjo. Jambore ini tidak hanya menjadi ajang evaluasi, tetapi juga wadah untuk membentuk karakter dan menanamkan edukasi lingkungan pada generasi muda.
Menurut Ketua Kwarran Tawang Harjo, Rubadi, M.Pd., jambore ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan setiap dua tahun sekali. “Tujuan dari kegiatan ini adalah agar Pramuka Penggalang menjadi generasi muda bangsa yang tangguh, pelopor, dan pembaru masa depan,” ujarnya.
Ragam Perlombaan dan Pembentukan Karakter
Selama jambore, para peserta mengikuti berbagai lomba yang menguji kekompakan dan keterampilan. Lomba-lomba tersebut meliputi pionering (seni tali-temali), PBB (Peraturan Baris Berbaris) menggunakan tongkat, serta K3 perkemahan yang mencakup kerapian tenda, gapura, dan kebersihan. Dewan juri untuk lomba PBB bahkan melibatkan anggota dari Polsek dan Koramil Tawang Harjo.
Pada malam hari, suasana jambore semakin meriah dengan digelarnya lomba pentas seni budaya yang menjadi sarana bagi para peserta untuk unjuk bakat.
Ali Mutadin, S.Pd., seorang guru pembimbing dari SDN 3 Plosorejo, menekankan pentingnya kegiatan kepramukaan ini. “Kegiatan ini sangat mendukung pembentukan karakter positif pada generasi muda dan membantu mengurangi dampak negatif, serta berkontribusi pada pembangunan masyarakat secara keseluruhan,” katanya.
Selain menguji keterampilan, jambore ini juga menumbuhkan semangat kebersamaan dalam regu.
Para peserta diajarkan untuk saling mengenal dan bekerja sama, serta mempraktikkan langsung tanggung jawab terhadap lingkungan melalui kegiatan bersih-bersih di sekitar area perkemahan. Dengan demikian, jambore Kwarran Tawang Harjo tidak hanya menjadi ajang rutin, tetapi juga contoh nyata bagaimana pendidikan kepramukaan dapat terintegrasi dengan pembelajaran lingkungan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana.
Reporter Rukiyono